Jakarta – Nilai tukar rupiah lesu terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat, (19/9/2025). Tekanan rupiah itu didorong sentimen eksternal.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun 74 poin atau 0,45% menjadi 16.601 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya di posisi 16.527.
Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi menuturkan, pelemahan rupiah dipicu tekanan usai pernyataan Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang menyebutkan tidak ada dukungan luas untuk pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps).
Powell juga menyampaikan bank sentral AS tidak terburu-buru menurunkan suku bunga karena keputusan akan sepenuhnya bergantung pada data ekonomi.
Ketua The Fed Jerome Powell yang menekankan bahwa \’tidak ada dukungan luas\’ untuk pemotongan suku bunga sebesar 50 bps dan mengatakan bahwa bank sentral tidak merasa perlu untuk bergerak cepat dalam menurunkan suku bunga, ujar dia di Jakarta, Jumat, seperti dikutip dari Antara.
Selain itu, data ekonomi AS juga memperkuat posisi dolar AS. Klaim pengangguran awal mingguan turun menjadi 231 ribu, lebih baik dari perkiraan 240 ribu, sementara Indeks Manufaktur The Fed Philadelphia untuk September melonjak ke level 23,2 dari ekspektasi 2,3. Lonjakan ini menandakan pemulihan aktivitas manufaktur AS yang lebih cepat dari perkiraan.