Jakarta Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah, menyampaikan hasil final kesepakatan dengan pemerintah terkait asumsi makro APBN 2026.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR ke-5 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 di kantor DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Angka yang disepakati antara lain pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi 2,5 persen, nilai tukar rupiah Rp 16.500 per dolar AS, serta suku bunga SBN 10 tahun di level 6,9 persen.
Selain itu, harga minyak mentah Indonesia dipatok pada USD 70 per barel, lifting minyak bumi 610 ribu barel per hari, dan lifting gas 984 ribu barel per hari.
Keseluruhan kesepakatan angka angka di atas kita asumsikan sebagai fondasi penting bagi pemerintah badan anggaran DPR mendukung kegiatan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, kata Said Abdulla.
Kata Said, Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berkisar 7 sampai 8% dalam jangka menengah. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi 5,4% di atas sebagai fondasi penting bagi pemerintah agar pertumbuhan ekonomi dirasakan rakyat.