Jakarta – Pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi menilai rencana pemerintah melakukan redenominasi rupiah bisa menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali uang yang selama ini tertimbun di masyarakat.
Menurut dia, kebijakan pemangkasan nol rupiah akan memaksa para penimbun uang untuk mengeluarkan simpanan mereka karena proses penukaran akan dibatasi waktu dan diawasi ketat oleh pemerintah.
BACA JUGA:DPR Kritik Wacana Menkeu Purbaya Redenominasi Rupiah: Kalau Belum Siap, Jangan Coba-Coba
BACA JUGA:Kapan Redenominasi Rupiah Diterapkan? Ini Kata Purbaya
BACA JUGA:Menko Airlangga Soal Redenominasi Rupiah: Belum Kita Bahas!
Sehingga pengusaha-pengusaha ini ya, ada waktu satu tahun untuk membelanjakan uangnya. Ya, karena apa suka tidak suka. Jadi tahun 2027 mereka harus tukar, kata Ibrahim kepada www.wmhg.org, Rabu (12/11/2025).
Ia menjelaskan, kondisi ini bisa berdampak positif bagi ekonomi karena peredaran uang tunai akan kembali aktif di masyarakat. Uang yang sebelumnya mengendap tanpa nilai produktif dapat kembali masuk ke sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi riil.
Meski begitu, Ibrahim mengingatkan, pemerintah harus memastikan proses sosialisasi berjalan dengan baik agar masyarakat tidak panik atau salah paham. Ia mencontohkan masih banyak warga di daerah yang belum mengerti apa itu redominasi, bahkan menganggapnya sebagai pengurangan nilai uang.
Pemerintah harus melakukan sosialisasi, langkah-langkahnya harus sosialisasi. Memang sosialisasi di tahun 2010 sudah dilakukan oleh Bank Indonesia. Nah, sekarang yang melakukan sosialisasi bukan Bank Indonesia lagi, tapi harus pemerintah. karena dulu di tahun 2010, 2024, 2025, Bank Indonesia melakukan sosialisasi tetapi tidak direspon oleh pemerintah, jelasnya.
Momentum Bersihkan Ekonomi dari Uang Gelap
Ibrahim menilai redenominasi juga berfungsi sebagai alat untuk menekan praktik ekonomi gelap dan korupsi. Dengan sistem penukaran uang yang mewajibkan identitas, para pemilik dana tidak sah akan sulit bersembunyi.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5233302/original/051391600_1748311447-1000006881.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/4473781/original/039018600_1687249156-SEC_.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5447493/original/035341900_1765957483-IMG-20251217-WA0009.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427287/original/007622500_1764345082-Gubernur_Bank_Indonesia_Perry_Warjiyo.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3000972/original/026902200_1576748930-20191219-BI-Pertahankan-Suku-Bunga-Acuan-di-5-Persen-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5303845/original/091163900_1754130203-Gemini_Generated_Image_4fgq6p4fgq6p4fgq.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4983415/original/005222400_1730112240-fotor-ai-20241028174255.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2758723/original/074430400_1553243544-FBI.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)