Jakarta – Ratusan ribu pengemudi ojek online (ojol) akan menggelar aksi demonstrasi pada Selasa, 20 Mei 2025. Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan menegaskan keberpihakannya.
Sekitar 500.000 mitra pengemudi ojol akan turun ke jalan memprotes potongan biaya aplikasi hingga status ketenagakerjaannya. Ojol juga akan ikut aksi mematikan aplikasi (offbid) sebagai bagian protes.
Perjuangannya secara substansi kita mendukung, kata Wamenaker Immanuel, di Kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Dia mengatakan, ikut memperhatikan kesejahteraan para pengemudi ojol, termasuk pada bagian perlindungan pekerja. Noel, sapaan akrabnya, menegaskan tengah memperjuangkan hak-hak pekerja mitra ojol.
Contohnya, kata dia, adalah upaya Kemnaker untuk menghadirkan Bonus Hari Raya (BHR) pada masa Hari Raya Idulfitri 2025.
Perlindungannya ya, kita akan berjuangkan itu. Sikap kita jelas dari awal. Sikap kita akan memperjuangkan hasil mereka. Salah satunya yang sudah kita lakukan adalah soal BHR. Kemudian, pelaksanaan implementasinya mereka berbohong dan rakus, ya itu soal mereka. Kita yang jelas negara pasti hadir, tuturnya.
Menhub Tak Larang Demo Ojol
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi tidak melarang ribuan pengemudi ojek online (ojol) untuk menggelar unjuk rasa secara besar-besaran pada Selasa, 20 Mei 2025. Menyusul adanya ancang-ancang aksi demo dari ribuan mitra pengemudi (driver ojol) yang disertai penghentian sementara layanan aplikasi (off bid) massal.
Soal besok, saya menghargai apa yang menjadi hak dari warga negara untuk menyampaikan aspirasinya. Jadi monggo, silakan menyampaikan aspirasinya, kata Menhub di Jakarta, Senin, 19 Mei 2025.
Namun, ia menyarankan mitra pengemudi tersebut menyuarakan aspirasinya langsung kepada perusahaan aplikator semisal Grab atau Gojek. Di saat bersamaan, dirinya juga telah mempertemukan berbagai aplikator untuk menanyai kejelasan soal tuntutan ojol.