Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman langsung menggelar rapat perdana sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dia mewanti-wanti jajarannya soal harga pangan strategis masyarakat.
Sekitar 30 menit usai serah terima jabatan (Sertijab), dia kembali menyambangi kantor Bapanas. Seluruh tim Bapanas dikumpulkan untuk melakukan rapat tertutup. Sekitar 2 jam dia memberikan arahan dan membahas mengenai harga pangan strategis.
Setelah saya serah terima langsung rapat. Kami mencoba kenal semua tim, mulai dari Sestama sampai ke bawah. Kemudian permasalahan-permasalahan apa yang harus ditindak secepat-cepatnya, kata Amran di Kantor Bapanas, Jakarta, Senin (13/10/2025).
Satu adalah harga pangan strategis. Ini harus dipantau real time. Tiap hari kami minta dipantau terus-menerus, diawasi khususnya pangan yang disubsidi pemerintah, ia menambahkan.
Andi Amran Sulaiman menjelaskan, ada Rp 150 triliun subsidi pemerintah yang digelontorkan untuk pangan strategis, utamanya beras. Subsidi itu bukan hanya dalam bentuk langsung, tapi juga melalui bantuan pemerintah lainnya ke pupuk hingga irigasi.
Karena kita harus jaga petani dengan HPP (harga pokok pembelian), jaga konsumen dengan HET (harga eceran tertinggi). Mutlak semua beras yang disubsidi pemerintah itu harus diintervensi, diawasi, tegas Amran Sulaiman.