Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi padi mencapai 15,76 juta ton pada Juli–September 2025 mendatang. Perkiraan ini menyusul adanya potensi luas area panen pada periode tersebut.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa angka perkiraan produksi padi itu naik 11,21 persen dibandingkan dengan periode Juli–September 2024.
“Potensi produksi padi sepanjang Juli hingga September 2025 diperkirakan sebesar 15,76 juta ton GKG atau mengalami peningkatan sebesar 1,59 juta ton GKG, atau 11,21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” kata Pudji dalam konferensi pers Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Ia menegaskan, angka tersebut masih bisa berubah tergantung pada kondisi luas panen dan produktivitas hasil. Adapun potensi luas panen pada Juli–September 2025 diperkirakan mencapai 3,07 juta hektare, atau meningkat 11,33 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
“Angka ini masih dapat berubah sesuai dengan kondisi pertanaman padi, hasil amatan lapangan pada periode Juli hingga September 2025 nanti,” katanya.
“Karena bisa saja terjadi serangan hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT), banjir, kekeringan, atau keterlambatan pelaksanaan panen oleh petani,” sambung Pudji.