Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad memandang Indonesia berpeluang kebanjiran impor produk asal Amerika Serikat (AS). Termasuk pada komoditas yang sebelumnya minim seperti sapi, susu, hingga jagung.
Tauhid mengatakan, Presiden AS Donald Trump tidak akan terpaku pada komoditas tertentu saja, jika disepakati barang-barang itu masuk tanpa tarif ke Tanah Air.Â
Saya kira Amerika tentu tidak akan berhenti dari barang-barang yang sudah masuk, dia akan coba masuk dengan sejumlah barang yang bisa berkompetisi di pasar Indonesia, kata Tauhid saat dihubungi www.wmhg.org, Kamis (17/7/2025).
Komoditas yang telah disebut Trump misalnya minyak mentah dan puluhan unit pesawat yang diproduksi Boeing. Sementara itu, komoditas lain yang bisa masuk berupa jagung hingga susu yang sebelumnya volume impor dari AS terbilang kecil.
Jadi itu bisa (bertambah) besar, atau ada produk-produk baru lagi yang biasanya Amerika Serikat berkompetisi dengan New Zealand atau Australia, karena tarifnya 0% akhirnya itu bisa masuk, misalnya sapi atau susu dan sebagainya, biasanya kita dari Australia atau New Zealand, tapi kalau misalnya kita kasih 0% bisa jadi masuk dari Amerika, tuturnya.
Asal tahu saja, Donald Trump mengumumkan produk Indonesia terkena tarif 19 persen untuk masuk Amerika Serikat. Sebaliknya, produk-produk Negeri Paman Sam diminta tak dikenakan tarif untuk masuk Tanah Air.