Jakarta Harga emas dunia diperkirakan akan stagnan dalam perdagangan Rabu malam (18/6) dan Kamis besok (19/6)
“Harga emas dunia kemungkinan besar masih akan datar kalau seandainya melemah juga ke USD 3.362. Kalau seandainya dia mental, turunnya tidak terlalu dalam dan kembali ke USD3.421,” ungkap pengamat pasar komoditas, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Ibrahim menjelaskan, harga emas dunia stagnan karena investor sedang menunggu keputusan Bank Sentral Amerika Serikat yang akan melakukan pertemuan.
“Sebenarnya investor sudah tahu bahwa Bank Sentral AS akan mempertahankan suku bunga tetapi sedang menunggu testimoni dari Bank Sentral Amerika tentang penurunan suku bunga ke depannya. Ini yang sedang ditunggu oleh pasar,” jelasnya.
Ibrahim menyebut, ada kemungkinan besar bahwa The Fed dan testimoni dalam tahun 2025 akan menurunkan suku bunga. Pasalnya, inflasi AS mencatat angka yang terus sesuai dengan ekspetasi.
“Sehingga apa? Sehingga harga emas dunia akan kembali melesat. Kalau seandainya sesuai dengan ekspetasi yang saya katakan tadi ada kemungkinan akan kembali ke USD 3.462,” bebernya.
Selain itu, harga emas yang stagnan juga dipengaruhi oleh kondisi geopolitik di Timur Tengah, dimana tensi antara Israel dan Iran terus meningkat.
“Kemungkinan besar ada eksplosasi besar dan penyerangan Israel ke ibu kota Iran. Ininyang membuat harga emas dunia kemungkinan besar masih akan terus mengalami kenaikan,” lanjut Ibrahim.
Di sisi lain, isu perang dagang AS dengan negara mitra juga masih belum ada satu kesepakatan, termasuk dengan Kanada dan Meksiko.
Menurut Ibrahim, hal ini mengindikasikan bahwa secara jangka menengah dan jangka panjang harga emas dunia masih akan terus mengalami kenaikan ke level USD 3.600-3.700 di tahun 2025.