Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyasar pasar produk halal Australia, yang punya potensi hingga mencapai USD 8,13 miliar, atau setara Rp 131,7 triliun (kurs Rp 16.200 per dolar AS).
Target itu disampaikannya usai menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Global Australian Halal Certification (GAHC) di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Secara global, Mendag menyampaikan, permintaan dunia untuk produk halal mencapai USD 1,3 triliun (Rp 21.060 triliun) pada 2024. Meningkat sekitar 8,31 persen dalam 5 tahun terakhir. Di sisi lain, angka ekspor Indonesia ke Australia secara keseluruhan masih lebih kecil dari potensi pasar produk halal Australia, hanya sekitar USD 4,9 miliar.
Sementara itu impor produk halal Australia mencapai USD 8,13 miliar. Ini impor produk halal (oleh Australia), artinya pasarnya besar. Sementara ekspor keseluruhan kita ke Australia itu USD 4,9 miliar, ujar dia.
Sebenarnya masih kecil, sekian persennya itu berarti baru produk halal. Sementara pasarnya atau impor dia ke dunia itu USD 8,13 miliar, jadi cukup besar. Kalau kita bisa masuk ke Australia untuk pasar di sektor halal, saya kira sangat bagus, ungkapnya.
Menurut data yang didapatnya, populasi penduduk muslim di Australia pun terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini, tercatat sebanyak 813 ribu orang atau sekitar 3,2 persen populasi di Australia adalah umat muslim.