Jakarta Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sepanjang tahun 2025 masih relatif rendah dibandingkan target nasional.
Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis, menyampaikan hingga 4 Oktober 2025, realisasi penyaluran baru mencapai 438.500 ton atau sekitar 29,24% dari total target yang ditetapkan pemerintah.
Kami sampaikan juga realisasi penyaluran SPHP Beras Tahun 2025 sampai dengan tanggal 4 Oktober 2025 dengan total penyaluran sebesar 438.500 ton atau setara 29,24% dari total target, kata Nita dalam Rapat Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2025, Senin (6/10/2025).
Nita menjelaskan bahwa rendahnya serapan beras SPHP disebabkan oleh beberapa faktor di lapangan, antara lain penyesuaian harga dan dinamika pasokan di pasar.
Badan Pangan Nasional tentunya bersama stakeholder terkait lainnya selalu berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional melalui Gerakan Pangan Murah atau GPM, ujarnya.
Di sisi lain, stok beras nasional yang dikelola Perum Bulog masih cukup besar, yakni mencapai 3,84 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,45 juta ton atau 37,95% memiliki usia simpan lebih dari enam bulan, dan sekitar 29,99 ribu ton telah mengalami penurunan mutu.
Bapanas menegaskan bahwa kondisi ini masih dalam batas terkendali, dan seluruh beras yang mengalami penurunan kualitas akan melalui proses reprocessing sebelum disalurkan agar tetap aman dikonsumsi masyarakat.
Beras yang mengalami turun mutu akan dilakukan reprocessing dalam rangka memperbaiki mutu beras tersebut ketika akan disalurkan, ujarnya.




:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5343627/original/071445700_1757464622-pro.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5383000/original/098357600_1760612392-4.jpg)


:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5281042/original/057685100_1752307422-WhatsApp_Image_2025-07-11_at_22.32.17_b2b63c0e.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/3545719/original/087868100_1629425274-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393814/original/037603500_1761615744-Ilustrasi_2.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393840/original/094813200_1761616550-Foto_3__2_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5394614/original/060743400_1761636480-WhatsApp_Image_2025-10-28_at_10.54.50.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393297/original/071308600_1761549969-0169a090-a881-4442-b3e1-f9931a5da3df.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392995/original/020062100_1761538787-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_12.01.52.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5240031/original/029473100_1748865519-1__1___1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1502680/original/046290100_1486640335-trump_xi_jinping.jpg)