Jakarta – Pengusaha masih berharap tarif bea masuk Amerika Serikat buat produk asal Indonesia kembali turun. Utamanya bagi sejumlah komoditas tertentu yang tidak diproduksi oleh AS.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan, Shinta Widjaja Kamdani mengaku masih menunggu negosiasi lanjutan terkait tarif resiprokal AS. Terutama beberapa komoditas yang berpeluang mendapat tarif lebih rendah.
Saat ini yang dikenakan ya jelas MFN (most favoured nation) plus 19 (persen). Tapi tentunya harus diperhatikan tidak semua untuk jenis produk. Ini masih dalam proses negosiasi juga, kata Shinta saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Dia berharap ada penurunan tarif lagi, misalnya untuk kategori Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). Lantaran, sejumlah produk itu pun menggunakan bahan baku kapas dari AS.
Jadi kalau misalnya kayak TPT sudah jelas resiprocal tariff-nya berapa. Tapi kita masih upayakan misalnya kalau ada produk yang kita import seperti kapasnya dari Amerika Serikat apakah kemudian ada penurunan lagi tarif dari TPT. Hal-hal semacam itu sangat teknis, tuturnya.
Selain itu, Shinta mengaku telah menyetorkan sejumlah komoditas yang diharapkan mendapat penurunan tarif lagi. Kita sudah mengajukan produk-produk HS code apa yang kemudian tidak diproduksi di Amerika kita bisa minta penurunan lebih jauh dari segi tarif. Itu sudah kami sampaikan kepada pemerintah. Jadi tinggal negosiasinya aja nih akan terus berlanjut, tandasnya.