Jakarta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) khawatir penetapan upah minimum malah berpengaruh pada beralihnya investasi dari Indonesia. Hal itu bisa terjadi karena besaran upah yang dinilai terlalu tinggi.
Jadi upah minimum itu jangan sampai mengusir investasi, (atau) yang ingin masuk. Karena banyak pencari kerja di Indonesia, kata Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Bob Azam dalam konferensi pers di Kantor Apindo, Jakarta, dikutip Rabu (26/11/2025).
BACA JUGA:Bank Mandiri Ajak Pekerja Migran Indonesia di Korsel Bijak Berinvestasi
BACA JUGA:Investasi Jawa Barat Tembus Rp 77 Triliun, LPCK Raup Kinerja Moncer di 2025
BACA JUGA:U.S. Bank Tes Stablecoin Khusus di Blockchain Stellar, Revolusi Baru?
BACA JUGA:Tether Kejutkan Pasar: Borong 26 Ton Emas dan Geser Dominasi Bank Sentral
Salah satu yang disorotinya adalah upah minimum provinsi (UMP). Menurutnya, besaran UMP menjadi salah satu penentu investasi masjk ke Indonesia. Namun, jika upah ini terlalu tinggi, investor pun enggan masuk ke RI, akhirnya tidak terbuka lapangan pekerjaan.
Jadi artinya kalau upahnya tinggi, ya dia enggak datang, artinya dia gak investasi di Indonesia. Karena pasti nanti enggak mampu bayar, akibatnya tidak comply. Nah akhirnya mereka pindah, tutur Bob.
Senada, Wakil Ketua Umum Apindo Sanny Iskandar memastikan pengusaha tidak khawatir membayar upah tinggi. Asalkan, bisa sejalan dengan produktivitas. Menurutnya, upah tinggi akan dipandang terlalu mahal jika tidak sebanding dengan protuktivitas kerja.
Ya kemahalan ini artinya di sini adalah unsur daya saing, ada unsur daripada produktivitas itu sendiri. Jadi sebetulnya yang fair, yang diukur itu yang dibandingkan dengan negara lain, itu bukan tingginya daripada upahnya, namun produktivitasnya. Karena produktivitas itu sudah mewakili rasio antara upah yang dibayarkan dengan output yang dihasilkan oleh pekerja, pungkas Sanny.
/2022/01/21/278715153.jpg)
/2025/10/15/1009883053.jpg)
/2025/09/15/1726746983.jpg)
/2025/07/24/1981604098.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4881569/original/094570800_1719967258-fotor-ai-2024070373820.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2376778/original/028716000_1538914360-Untitled-3.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5420583/original/059762400_1763795672-f2e81a1d-94b4-4d61-b780-cf6a7036d0e6.jpeg)
/2025/06/11/25951370.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/1669879/original/091325300_1501971833-asean-flags.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5423689/original/048595800_1764072957-Ketua_Umum_Asosiasi_Pengusaha_Indonesia__Apindo___Shinta_Widjaja_Kamdani.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5359242/original/010683100_1758625229-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1041287/original/081496000_1446466762-20151101-Penyimpanan-Uang-Jakarta-03.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5370984/original/089761900_1759619963-1001057167.jpg)