Jakarta – Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menilai rencana redenominasi rupiah menjadi isu menarik yang layak dicermati publik. Dia menuturkan, rencana redenominasi berpeluang besar masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) DPR dalam waktu dekat, meskipun belum dapat dipastikan pada kuartal berapa akan dibahas secara resmi.
Tentang redenominasi rupiah yang sebentar lagi akan masuk prolegnas di DPR. Saya tidak tahu apakah di kuartal pertama, kuartal kedua, kuartal ketiga, atau kuartal keempat, tetapi redenominasi rupiah ini cukup menarik untuk disimak, kata Ibrahim dalam keterangannya, Selasa (30/12/2025).
BACA JUGA:Rupiah Diproyeksi Tembus Rp 17.500 pada 2026, Simak Pemicunya!
BACA JUGA:Kurs Dolar Melemah, Rupiah Menguat ke Rp 16.773 per Dolar AS
BACA JUGA:Dampak Banjir Bandang Aceh Picu Kekhawatiran Pasar, Rupiah Kian Tertekan
Ia menyoroti kondisi nilai tukar rupiah yang terus tertekan dan berpotensi berada di atas level Rp 17.000 per dolar AS. Situasi ini dinilai menjadi momentum terbaik bagi pemerintah bersama Bank Indonesia untuk kembali mengangkat isu redenominasi ke parlemen sebagai bagian dari reformasi sistem moneter nasional.
Karena rupiah saat ini sudah terus mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Kemungkinan besar itu akan di atas Rp 17.000. Itu artinya bahwa ini kesempatan terbaik bagi pemerintah yang diperkasai oleh Bank Indonesia untuk mengangkat redenominasi rupiah itu di DPR, ujarnya.
Menurut Ibrahim, pelemahan rupiah yang berkepanjangan membuat struktur nominal mata uang semakin tidak efisien. Karena itu, redenominasi bukan sekadar pemangkasan nol, tetapi juga upaya membangun persepsi stabilitas ekonomi dan memperkuat kredibilitas rupiah di mata domestik maupun global.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5425362/original/007919200_1764223394-1000162799.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3975025/original/099793100_1648205102-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5458155/original/092863000_1767072029-WhatsApp_Image_2025-12-30_at_09.24.45.jpeg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5458328/original/071972500_1767077571-BBM_Aceh.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5457831/original/061087900_1767059706-04b2abd5-8e52-4017-9f04-51667654d0cd.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3181747/original/031242800_1594892569-20200716-Rupiah-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3545720/original/056823400_1629425275-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2849793/original/011745700_1562754395-20190710-Rupiah-Stagnan-Terhadap-Dolar-AS6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2890385/original/036007700_1566535931-20190823-Harga-Emas-Antam-Turun-Rp-4.000-per-Gram5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2375574/original/030742400_1538739776-20181005-Emas-Antam-5.jpg)