Jakarta Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi program andalan dari Presiden Prabowo Subianto guna mengatasi stunting dan memperkuat gizi anak-anak Indonesia.
Selain fokus pada aspek kesehatan anak-anak Indonesia, program MBG yang memberdayakan UMKM pun bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede menyebut, program MBG memiliki potensi signifikan dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
“Dengan menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah, balita, dan ibu hamil atau menyusui, program ini akan secara langsung memperbaiki kondisi gizi masyarakat Indonesia, menurunkan angka stunting serta meningkatkan kapasitas intelektual dan produktivitas generasi muda,” sebutnya.
“Dalam jangka panjang, hal ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih sehat, produktif, dan kompetitif di pasar global, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional dan ekonomi lokal melalui penguatan rantai produksi lokal dan UMKM,” jelas Josua.
Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, program MBG pun sudah menjangkau 4,89 juta penerima manfaat per 21 Mei 2025. Penerima itu terdiri dari siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah atas (SMA/SMK), serta ibu hamil.
Penyaluran manfaat MBG itu pun menggandeng 1.716 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur umum yang tersebar di berbagai daerah.