Jakarta – Penurunan daya beli masyarakat dirasakan kelompok pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Para pelaku UMKM mengeluhkan turunnya pendapatan, terutama yang mengandalkan penjualan langsung atau offline.
Ketua Umum Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumandiri), Hermawati Setyorinny menyoroti masyarakat cenderung enggan mengeluarkan ongkos lebih untuk belanja ke toko-toko secara langsung.
Karena dengan daya beli masyarakat yang turun, dengan pendapatan yang tetap atau mungkin malah berkurang di masa krisis seperti ini, itu membuat mereka untuk belanja secara offline pun agak berat karena akan mengeluarkan ongkos, ungkap Hermawati saat dihubungi www.wmhg.org, Senin (16/6/2025).
Dia turut meminta pemerintah mencari solusi yang tepat agar bisa menjaga pendapatan pengusaha UMKM. Apalagi, data yang dikantonginya mencatat seluruh sektor UMKM mengalami penurunan pendapatan.
Nah itu sebenarnya yang saya enggak tahu solusinya dari pemerintah seperti apa, karena memang sekarang lagi banyak pelaku usaha itu yang dagangannya pendapatannya menurun semua, hampir di semua lini, kalau menurut teman-teman begitu, terangnya.
Persaingan harga disebut-sebut jadi salah satu penyebab lainnya, terutama harga barang impor yang jauh lebih murah ketimbang produk lokal. Sebenarnya satu adalah banyak barang yang masuk ke Indonesia dari luar yang harganya lebih murah dari yang ada di Indonesia, kata Hermawati.