Jakarta – PT Pelni (Persero) membutuhkan suntikan dana Rp 2,5 triliun untuk melunasi pengadaan tiga kapal baru, demi menggantikan armada yang sudah tua.
Direktur Utama PT Pelni (Persero) Tri Andayani mengatakan, pengadaan tiga kapal baru ini juga dilakukan demi menjawab kebutuhan masyarakat yang sangat tinggi di Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.
Untuk itu, pemerintah pada tahun lalu telah mencairkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 1,5 triliun, sebagai uang muka pembelian 3 kapal laut untuk penumpang tersebut.
Di akhir 2024 kemarin, pemerintah telah memberikan uang muka sebesar Rp 1,5 triliun untuk pembelian 3 unit kapal. Untuk melakukan peremajaan kapal-kapal kami secara bertahap, ujar Tri di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dikutip Sabtu (21/6/2025).
Namun, Pelni masih membutuhkan modal tambahan Rp 2,5 triliun agar bisa melunasi pembelian 3 kapal tadi. Dana itu disebutnya bakal berasal dari PMN melalui APBN 2025.
Insya Allah kalau di tahun ini juga kami mengusulkan Rp 2,5 triliun PMN dari APBN 2025 untuk pelunasan 3 unit kapal tadi, kata Tri.
Beroperasi Akhir 2028
Jika permintaan itu bisa dipenuhi, Pelni target ketiga kapal baru tersebut bisa berlayar di penghujung 2028 mendatang.
Diharapkan kalau semuanya berjalan dengan lancar, sesuai dengan timeline, 3 unit kapal ini mustinya sudah beroperasi di akhir tahun 2028, ungkap Tri.
Nantinya, ketiga armada baru itu bakal dioperasikan untuk menggantikan kapal motor (KM) yang berlayar di rute-rute timur Indonesia. Menggantikan rute-rute yang lama untuk 3 kapal yang tertua ya. Jadi ada Lawit, Umsini, dan Kalimantan, pungkasnya.