Jakarta Momen bersejarah terjadi di Kampung Wanam, Papua Selatan, saat panen perdana padi di lahan cetak sawah demplot dilangsungkan. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai unsur masyarakat, TNI, hingga perwakilan swasta yang menunjukkan semangat tinggi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Dipimpin langsung oleh Kepala Kampung Wanam sebagai inspektur upacara, panen ini sekaligus menepis anggapan bahwa lahan Wanam tidak cocok untuk pertanian. Justru sebaliknya, hasil mencapai 2,5–2,8 ton per hektare, meskipun baru menggunakan metode tanam sederhana (hambur) tanpa teknologi modern.
Kepala Kampung Wanam Petrus Kahol bersyukur dengan panen perdana lumbung pangan Wanam. Ia menuturkan bahwa panen perdana lumbung pangan Wanam seperti pribahasa yakni habis gelap terbitlah terang.
Panen perdana lumbung pangan Wanam seperti pribahasa habis gelap terbitlah terang. Kita buktikan bahwa Wanam sangat cocok untuk pertanian, terutama padi, jelas dia.
Senada, Kepala Satgas Ketahanan Pangan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menuturkan berdasarkan hasil survei tanah dan air, wilayah Wanam sangat cocok untuk pertanian.