Jakarta – Dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan transisi energi Indonesia bergerak semakin cepat seiring peningkatan pemanfaatan biodiesel sebagai bagian dari strategi ketahanan energi nasional. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerapkan mandatori B40 sejak 1 Januari 2025, sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada impor solar dan menekan emisi.
Langkah ini sekaligus memperkuat posisi biodiesel sebagai salah satu pilar energi terbarukan yang berbasis sumber daya domestik, terutama minyak sawit.
Meski memiliki potensi besar, pemanfaatan biodiesel skala luas membawa tantangan tersendiri. Biodiesel seperti B40 dan B50 memiliki karakteristik yang sensitif terhadap perubahan suhu, proses penyimpanan, hingga distribusi.
Kondisi geografis Indonesia yang luas membuat pengawasan kualitas menjadi lebih kompleks, sementara kesiapan infrastruktur penyimpanan dan transportasi masih terus ditingkatkan. Tantangan inilah yang mendorong kebutuhan edukasi teknis bagi industri agar penggunaan biodiesel tetap aman dan efisien.
Pakar Teknologi Fluida Antoni Sutiono menjelaskan bahwa Biodiesel B40 dan B50 memiliki sifat higroskopis yang mudah menyerap air dari lingkungan sekitar, rentan terhadap oksidasi dan bersifat korosif.
Lanjutnya, hal ini menjadi salah satu tantangan bagi para pengguna B40/B50, sebab jika kualitasnya tidak dijaga, bahan bakar ini dapat merusak komponen dan mengurangi performa mesin, serta berisiko menggugurkan garansi mesin apabila standar kebersihan bahan bakarnya tidak terpenuhi.
Setiap produsen mesin memiliki standar kebersihan bahan bakar yang berbeda. Karena itu, pengguna harus menjaga kualitas biodiesel sesuai syarat pabrikan mesin agar performa tetap optimal dan garansi tetap berlaku,” ujar Antoni, Senin (8/12/2025).
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5437140/original/020762100_1765208559-Cover-_sp_2729525.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4955210/original/084692100_1727494685-82edf2ca-5bb6-416f-821b-6a8cf9dcabef.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426788/original/008998900_1764317617-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5440823/original/025280200_1765445285-IMG-20251211-WA0008.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426791/original/024464800_1764317618-8.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5144032/original/046191700_1740563078-26_februari_2025-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5353807/original/018323400_1758181779-AP25260710475891.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4723185/original/051536300_1705921815-fotor-ai-2024012218929.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1369937/original/040260300_1476098426-20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY1.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1180,20,0)/kly-media-production/medias/5294983/original/075392500_1753426749-Gambar_WhatsApp_2025-07-25_pukul_13.39.32_471a9ff0.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5236695/original/056230700_1748516061-20250529-Harga_Pangan-ANG_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5124175/original/040653000_1738842746-77baaf4f-8d06-4f26-9e0c-48b6b38c8b9c.jpeg)