Jakarta Dalam rangka memperkuat sektor jasa keuangan yang stabil untuk mendukung program prioritas nasional, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginisiasi berbagai langkah, termasuk peningkatan pembiayaan dan pendalaman pasar keuangan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Departemen Perizinan dan Manajemen Krisis Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aslan Lubis dalam CBI Connect 2025. Kegiatan yang digelar Credit Bureau Indonesia (CBI) ini mempertemukan regulator, perbankan, multifinance, fintech, pelaku UMKM, serta asosiasi industri
Aslan mengungkapkan, penerbitan POJK mengenai Kemudahan Akses Pembiayaan kepada UMKM dan ketentuan lainnya menunjukkan adanya berbagai kesempatan bagi LPIP untuk menguatkan peran di ekosistem sektor jasa keuangan.
Melalui CBI Connect 2025, yang mengusung semangat inovasi dan kolaborasi, kami berharap acara ini bisa menjadi momentum penting bagi Credit Bureau Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai penyedia produk dan layanan manajemen risiko kredit, sekaligus memperluas inklusi keuangan bagi masyarakat dan UMKM,” kata dia, Senin (6/10/2025).
Direktur Penjualan CBI Peter Sugiapranata mengatakan, layanan CBI dapat membantu lembaga keuangan dalam mengelola risiko kredit dengan menghadirkan 3 inovasi utama yaitu CBI Polaris, Portfolio Alerts, dan Income Predictor.
“CBI Polaris menyediakan fleksibilitas dalam membangun model risiko kredit di dalam lingkungan yang aman serta patuh regulasi, Portfolio Alerts memberikan sinyal dini untuk menjaga kualitas portofolio, sementara Income Predictor membantu memperkirakan pendapatan calon debitur agar lembaga keuangan dapat mencegah risiko over-exposure. Dengan kombinasi inovasi ini, lembaga keuangan bisa mengambil keputusan kredit dengan lebih hati-hati dan percaya diri” ujar Peter.