Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan nasional pada Mei 2025 mencapai 8,43 persen secara tahunan (year-on-year), menjadi Rp7.997,63 triliun.
Kinerja intermediasi perbankan stabil dengan profil risiko yang tetap terjaga. Pada bulan Mei 2025, kredit tumbuh 8,43 persen year-on-year, menjadi sebesar Rp7.997,63 triliun, ujar Kepala Eksekutif Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam Konferensi Pers RDKB Juni 2025, Selasa (8/7/2025).
Namun, di balik capaian tersebut, kinerja penyaluran kredit kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) justru menunjukkan pertumbuhan yang paling rendah, hanya 2,17 persen yoy.
Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Padahal, UMKM disebut-sebut sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Di sisi lain, kredit korporasi justru tumbuh pesat hingga 11,92 persen, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit nasional.
Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 11,92 persen, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 2,17 persen, di tengah upaya perbankan yang berfokus pada upaya-upaya pemulihan kualitas kredit UMKM dewasa ini, ujarnya.
Kendati demikian, Dian mengatakan bahwa pihak bank saat ini masih fokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM yang sempat terpukul selama pandemi. Ini membuat pertumbuhan penyaluran ke sektor ini cenderung tertahan.