Jakarta – Perekonomian nasional diramal akan semakin tertekan di tahun ini. Setelah Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025, dari 4,9 persen menjadi 4,7 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengamini, bahwa situasi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di tingkat global.
Salah satu faktor utamanya, akibat adanya perang tarif imbas pengenaan tarif resiprokal yang dilancarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Memang pertumbuhan ekonomi dunia sekarang hampir seluruhnya terpangkas. Sehingga beberapa negara diprediksi pertumbuhannya akan terpotong dari 05-0,7 persen, jelas Menko Airlangga dalam sesi konferensi pers virtual, Rabu (4/6/2025) malam.
Menurut dia, ini jadi pertanda bagi pemerintah agar tetap bisa menjaga daya beli masyarakat. Salah satunya dengan menggelontorkan 5 paket stimulus ekonomi senilai Rp 24,44 triliun.
Salah satunya kemarin telah diluncurkan 5 paket stimulus yang diharapkan ini bisa menjaga terhadap industri-industri padat karya yang juga terdampak terhadap ekspor ke Amerika, ungkapnya.