Jakarta Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menekankan pentingnya membangun ekosistem digital yang tangguh. Hal tersebut diungkapkan Tiko, panggilan akrabnya dalam Digital Resilience Summit 2025 yang digelar PERURI bersama PT Xynexis International.
“Indonesia adalah salah satu komunitas digital terbesar di dunia dengan nilai ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai USD 109 miliar (sekitar Rpp 1.789 triliun) pada 2025. Namun, di balik potensi itu, kita menghadapi ancaman serius seperti serangan siber yang menargetkan sektor strategis. Kita harus lebih siap menghadapi tantangan ini bersama-sama,” ujar dia, dikutip Senin (15/9/2025).
Sementara itu, Direktur Utama PERURI, Dwina Septiani Wijaya menegaskan bahwa acara ini adalah momentum strategis bagi PERURI.
“Digital Resilience Summit 2025 menjadi wadah strategis bagi PERURI untuk memperkuat kontribusi dalam membangun ekosistem teknologi dan keamanan digital di Indonesia. Di era disrupsi yang penuh risiko, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar kedaulatan digital Indonesia tetap terjaga,” kata Dwina.
CEO PT Xynexis International, Eva Noor, menambahkan bahwa topik besar seperti keamanan siber, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), quantum computing, dan privasi data harus dikerjakan secara terintegrasi.
“Forum ini menjadi ruang bersama bagi pemerintah, industri, dan akademisi untuk mencari solusi konkret agar Indonesia benar-benar siap menghadapi masa depan digital,” ujarnya.Â