Paris – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, negosiasi tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) masih berlangsung. Saat ini menanti keputusan tarif dagang itu pada 1 Agustus 2025.
Negosiasi tarif terus berjalan dan kita sedang menunggu 1 Agustus seperti apa. Kemarin melengkapi dokumen saja, karena yang ditawarkan daripada melebihi trade defisit,” ujar Airlangga seperti dilaporkan oleh Pimpinan Redaksi SCTV Retno Pinasti, yang dikutip Selasa, (15/7/2025).
Airlangga menuturkan, Indonesia telah menawarkan pembelian sejumlah komoditas dari Amerika Serikat (AS). Indonesia menawarkan pembelian barang AS sekitar USD 34 miliar. Angka ini lebih besar dari surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap AS sekitar USD 19 miliar.
Kita beli barang dari AS USD 34 miliar. Barang dagang energi USD 15 miliar, agriculture USD 4,5 miliar. Itu sebetulnya sudah selesai. Kita investasi untuk blue ammonia oleh Indorama. Ada rencana pembelian dari Danantara untuk refinery itu nilainya USD 8 miliar. Dari situ nilai USD 34 miliar, belum yang lain-lain,” kata Airlangga.
Airlangga menuturkan, penawaran pembelian barang AS mengikuti prinsip Pak Pok yang diarahkan oleh Presiden Prabowo Subianto yang sifatnya dapat jangka panjang. “Amerika Serikat tidak defisit. Pembelian sifatnya terus menerus,” kata Airlangga.