Jakarta – Microsoft dan OpenAI resmi menandatangani kesepakatan awal (non-binding agreement) yang membuka jalan bagi OpenAI untuk merestrukturisasi diri menjadi perusahaan berbasis profit.
Perubahan ini dipandang sebagai langkah penting agar OpenAI dapat menghimpun pendanaan lebih besar, memperkuat tata kelola perusahaan, dan bahkan berencana melantai di bursa saham melalui penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Demikian seperti dikutip dari CNN, Minggu (14/9/2025).
Detail perjanjian komersial meski belum diungkapkan, kedua perusahaan menegaskan sedang bekerja sama untuk menyelesaikan kesepakatan final. Langkah restrukturisasi ini juga menandai fase baru dari hubungan strategis yang telah lama terjalin antara Microsoft dan OpenAI untuk menopang perkembangan ChatGPT.
Microsoft sudah menanamkan investasi besar di OpenAI sebesar USD 1 miliar atau Rp 16,45 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.452) pada 2019 dan tambahan USD 10 miliar atau Rp 164,52 triliun pada awal 2023.
Berdasarkan perjanjian sebelumnya, Microsoft memiliki hak eksklusif untuk menjual produk perangkat lunak OpenAI melalui platform Azure sekaligus mendapat akses utama terhadap teknologi OpenAI.