Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah mempercepat swasembada beras nasional dan menghentikan setiap upaya impor yang bertentangan dengan kebijakan negara. Hal ini disampaikan menyusul temuan masuknya 250 ton beras ilegal melalui Sabang, Aceh, yang dilakukan tanpa izin pemerintah pusat.
“Bapak Presiden Prabowo sudah menyampaikan bahwa tidak boleh impor karena stok kita banyak. Ini kehormatan bangsa kalau kita bisa berdaulat pangan. Masih ada 1 bulan 1 minggu Indonesia swasembada, jadi jangan diganggu lagi. Pasti kita usut,” kata Mentan Amran, Senin (24/11/2025).
BACA JUGA:Pemerintah Target Produksi Beras Tembus 34,77 Juta Ton di 2026
BACA JUGA:Swasembada Beras Terancam, Titiek Soeharto Tegaskan Larangan Impor Harus Dipatuhi
BACA JUGA:Deretan Hoaks Seputar Beras yang Beredar di Medsos, Simak Faktanya
BACA JUGA:Laporan Beras Impor Ilegal Juga Datang dari Wilayah Ini, Mentan Masih Cari Tahu
Mentan Amran menegaskan bahwa pemerintah akan menghalau segala upaya untuk mengimpor beras, apalagi jika itu dilakukan secara ilegal.
“Ada beras masuk di Sabang, itu 250 ton. Tanpa izin dari pusat. Tanpa persetujuan pusat. Tadi langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pangdam. Langsung disegel. Ini berasnya tidak boleh keluar,” tegasnya.
Ia menekankan tidak ada alasan Indonesia mengimpor beras. Stok Indonesia saat ini dalam posisi kuat. Apalagi, proyeksi produksi beras di tahun 2025 mencapai 34,77 juta ton berdasarkan data BPS. Kebijakan larangan impor beras juga dilaporkan berdampak pada penurunan harga beras dunia.
“Nah ini dengan berbagai dalilnya. Ada yang katakan beras Thailand, Vietnam murah. Memang murah karena Indonesia tidak impor beras. Pemimpin negara lain meminta ke Presiden Prabowo untuk ekspor ke Indonesia meski sedikit. Kami sampaikan beras cukup, bahkan diperkirakan akhir tahun beras tertinggi,” ungkapnya.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/18/344661075.jpg)
/2025/10/17/1921234742.jpg)
/2025/06/24/1049013018.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4941353/original/030914500_1725972454-20240910-Kilang_Plaju-HER_9.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5027992/original/041439300_1732861105-fotor-ai-2024112913176.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5416072/original/040330300_1763440828-Girl_Math.jpg)





:strip_icc()/kly-media-production/medias/3545719/original/087868100_1629425274-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5425841/original/012511100_1764239288-IMG-20251127-WA0013.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426083/original/024278200_1764254829-WhatsApp_Image_2025-11-27_at_09.39.14.jpeg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1180,20,0)/kly-media-production/medias/5406793/original/022552900_1762602790-QRIS_Tap_di_Smartphone_01.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1406149/original/057518500_1479197496-20161115-Harga-emas-turun-Rp-2000gram-AY1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5439645/original/003844800_1765364314-WhatsApp_Image_2025-12-10_at_5.56.24_PM.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5102575/original/022336400_1737446396-IMG_7553.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5129184/original/069151700_1739277125-20250211-Menteri_ATR_BPN-ANG_6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5323515/original/094645600_1755773009-1000073714.jpg)