Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan mengumumkan 212 merek yang menjual beras tak sesuai mutu hingga di atas harga eceran tertinggi (HET) dalam waktu dekat. Menyusul temuan adanya potensi kerugian konsumen secara kumulatif mencapai Rp 99 triliun.
Dia mengatakan masih menunggu itikad baik dari para pemilik merek tersebut untuk berubah. Namun, jika dalam waktu maksimal 3 hari ke depan tak ada perubahan, dia akan mengumumkan identitas 212 merek beras nakal tersebut.
Nanti kita umumkan. Tunggu aja, ini masih sabar 1-2 hari. Tapi (kalau) tidak ada perubahan, aku umumkan, 212, aku umumkan mereknya. Tunggu aja, sekarang sementara diperiksa, kata Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (30/6/2025).
Diketahui, Amran telah menurunkan tim termasuk Satgas Pangan Polri dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengecek 268 merek dagang beras. Ternyata, ada 212 merek yang disebut melanggar.
Temuannya, dari 13 laboratorium di 10 provinsi, pihaknya menemukan 85,56 persen beras premium tidak sesuai mutu, 59,78 persen dijual di atas HET, dan 21 persen beratnya tidak sesuai.
Saya umumkan, kesabaranku tinggal 1-2 hari, 3 hari. Mereknya jelas, alamatnya jelas. Saya umumkan nanti, saya kasih kesempatan dulu berubah. Tidak berubah harga, aku umumkan, tegas dia.