Jakarta – Pemerintah Indonesia terus memperkuat peran aktifnya dalam forum-forum kerja sama internasional. Salah satunya ditunjukkan lewat penegasan komitmen terhadap reformasi World Trade Organization (WTO) serta langkah konkret menuju keanggotaan penuh dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan langsung komitmen tersebut dalam forum Informal Gathering of WTO Trade Minister yang digelar di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri OECD 2025 di Paris, Prancis. Airlangga menekankan bahwa Indonesia mendukung penuh penguatan WTO sebagai institusi penjaga sistem perdagangan global berbasis aturan.
“Indonesia mendorong reformasi WTO dan Indonesia menjanjikan nanti dalam Pertemuan Tingkat Menteri ke-14 di Kamerun, WTO wajib mencapai hasil yang lebih baik dan tentu Indonesia akan menugaskan Dubes Indonesia di WTO untuk membuat persiapan berkait dengan rencana tersebut,” tegas Airlangga dalam konferensi pers, Rabu (4/6/2025).
Initial Memorandum OECD
Selain menyuarakan reformasi WTO, Airlangga juga menyerahkan dokumen Initial Memorandum (IM) kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann. Dokumen ini merupakan syarat penting dalam proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh OECD.
“Jadi sejalan dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, dan atas arahan Bapak Presiden Prabowo, Indonesia secara aktif bergabung dalam berbagai kesepakatan, serta organisasi internasional strategis, antara lain kita sudah menjadi anggota penuh dari BRICS, sedang berproses dalam aksesi CPTPP, dan OECD, yang ini merupakan sebuah perkumpulan ekonomi negara-negara maju,” ungkapnya.