Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap empat modus penghindaran bea keluar yang kerap digunakan eksportir untuk menghindari kewajiban pungutan ekspor komoditas. Praktik ini dinilai berpotensi menimbulkan kerugian negara jika tidak diawasi secara ketat.
Empat modus tersebut terdiri dari kesalahan administratif seperti ketidaksesuaian jumlah atau jenis barang dan pos tarif, modus antarpulau yang membuat barang ekspor seolah-olah sebagai barang domestik, penyembunyian dengan mencampur barang ilegal ke dalam barang legal, serta penyelundupan langsung tanpa dokumen resmi.
BACA JUGA:Anak Buah Purbaya: Realisasi Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Baru 64 Persen
BACA JUGA:Dukung Purbaya, Buruh Tolak Wacana Kemasan Rokok Polos
BACA JUGA:Menkeu Purbaya Bakal Kasih Insentif Buat Aksi Korporasi BUMN, Ada Pengaruh ke Bursa?
“Pengawasan yang ketat terhadap modus-modus ini menjadi kunci untuk menjaga integritas proses ekspor komoditas bea keluar,” kata Purbaya dikutip dari Antara, Selasa (9/12/2025).
Untuk meminimalkan celah pelanggaran, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menerapkan pengawasan melalui tiga tahap utama: pre-clearance, clearance, dan post-clearance.
Pada tahap pre-clearance, intelijen kepabeanan diperkuat untuk memetakan titik rawan ekspor ilegal, termasuk melalui pertukaran data antar-kementerian. DJBC juga melakukan monitoring analisis untuk mendeteksi anomali data perdagangan secara dini.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/17/669022889.jpg)
/2025/10/18/344661075.jpg)
/2025/10/17/1921234742.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4035208/original/006769000_1653635186-pinjol_1.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5027992/original/041439300_1732861105-fotor-ai-2024112913176.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5416072/original/040330300_1763440828-Girl_Math.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5431508/original/078657800_1764740450-7.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428790/original/036087700_1764563543-Ketua_Dewan_Komisioner_Otoritas_Jasa_Keuangan__OJK___Mahendra_Siregar-1_Desember_2025a.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429833/original/054389200_1764645693-image0.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5430089/original/028463700_1764651976-84b410d8-469b-4a75-9a06-76a15f4aafda.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3285861/original/027468700_1604404967-20201103-pembebasan-tarif-bea-masuk-permudah-umkm-ekspor-produk-ke-AS-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5272455/original/058160000_1751546279-1000430942.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5438423/original/097148800_1765292988-9a5424ef318f66af712655e8dec3aa2f.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2409955/original/001716000_1542348106-20181116-Pemutihan-Denda-Pajak-Kendaraan-Lagi-di-Jakarta-TALLO-4.jpg)