Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mencegah kebocoran di Bea Cukai. Tahap awal ditargetkan bisa selesai dalam 3 bulan, tetapi secara terintegrasi butuh waktu sekitar satu tahun.
Hal tersebut diungkap Purbaya usai menyambangi kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Fokusnya memeriksa kecanggihan sistem untuk mendeteksi praktik under-invoicing yang jadi perhatian Presiden Prabowo Subianto.
BACA JUGA:Infografis Gaya Baru Menkeu Bikin Lapor Pak Purbaya
BACA JUGA:Gebrakan Menkeu Purbaya Pekan Ini: Ogah Bayar Utang Whoosh hingga Ancam Pecat Pegawai Bea Cukai
BACA JUGA:Geram Pegawai Bea Cukai Bikin Resah, Menkeu Purbaya: Dianggap Saya Main-Main
BACA JUGA:Kesal Purbaya Ancam Pecat Oknum Bea Cukai Nongkrong di Starbucks: Gue Persulit Hidupnya!
Enggak ada kendala, cuma saya pengen lihat seberapa canggih punya Bea Cukai. Bisa enggak saya optimalkan untuk tadi mengurangi yang dikritik Pak Presiden, under-invoicing, ungkap Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Under-invoicing merujuk pada praktik memasukkan nilai lebih rendah dari harga asli untuk mengurangi beban bea masuk ataupun pajak. Purbaya menyebut, sistem di Bea Cukai akan disempurnakan lagi dengan bantuan AI.
Di situ sebenernya sudah cukup bagus tapi belum ke level di mana saya bisa secara online di situ aja monitor kapalnya under-invoicing, kapalnya under-invoicing, belum sampai sana karena AI-nya belum dikembangkan. Dalam 3 bulan ke depan kita akan kembangkan sistem AI yang lebih siap di Bea Cukai, ujarnya.
Nanti ke depannya dari command center saya harapnya bisa lihat kapal di pelabuhan lagi ngapain, isinya apa, ini apa. Jadi akan kita buat sistem yang terkoneksi betul di sana nanti, Purbaya menambahkan.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/4473781/original/039018600_1687249156-SEC_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5448011/original/011522500_1765973873-WhatsApp_Image_2025-12-17_at_18.02.38.jpeg)





:strip_icc()/kly-media-production/medias/5447493/original/035341900_1765957483-IMG-20251217-WA0009.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427287/original/007622500_1764345082-Gubernur_Bank_Indonesia_Perry_Warjiyo.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3000972/original/026902200_1576748930-20191219-BI-Pertahankan-Suku-Bunga-Acuan-di-5-Persen-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5303845/original/091163900_1754130203-Gemini_Generated_Image_4fgq6p4fgq6p4fgq.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4983415/original/005222400_1730112240-fotor-ai-20241028174255.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2758723/original/074430400_1553243544-FBI.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)