Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menginginkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki produk dengan kualitas jempolan, bahkan bisa setara produk ekspor. Dengan begitu, diharapkan bisa diterima oleh pasar dengan baik.
Budi menyampaikan hal ini untuk mendorong semakin banyak produk UMKM lokal bersaing dengan produk lainnya. Serta, memberikan porsi lebih baik ke UMKM.
BACA JUGA:Ekspor Indonesia Moncer tapi Masih Kalah dari Singapura hingga Vietnam
BACA JUGA:Negosiasi Tarif AS Lanjut, Mendag Budi Santoso Targetkan Rampung November 2025
BACA JUGA:Selain Canada FTA, Mendag Usul ASEAN Jajaki Kerja Sama UE dan Dewan Kerja Sama Kawasan Teluk
Kita ingin ekspor ini sebenarnya dirasakan oleh semua masyarakat, oleh para UMKM kita, karena menurut data itu 99 usaha kita itu UMKM, jadi bagaimana kalau UMKM ini memang merasakan langsung bisa ekspor atau bisa jualan paling tidak, ungkap Budi usai CEO Insight di Hutan Kota by Plataran, di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Dengan standar produk ekspor tadi, Budi menerangkan produknya bisa juga diserap oleh konsumen Indonesia. Pada akhirnya, turut berdampak pada pendapatan UMKM.
Kalau dia mudah masuk dalam negeri sehingga UMKM ini ketika dia produksi dia bisa jualan, sehingga kehidupan ekonomi meningkat terus, tutur dia.
Atas strategi tersebut, fokus Budi bukan sebatas agar produk UMKM bisa dikirim ke luar negeri. Melainkan, menjaga kualitas produk yang beredar di dalam negeri.
Strategi Lainnya
Selain itu, Budi juga menerangkan meramu strategi agar produk UMKM bersaing di pasar Tanah Air. Masih pada pertimbangan kualitas, dia juga memastikan toko ritel moderen bisa menjajakan produk UMKM.
UMKM itu kita fasilisasi, kita seleksi bagaimana retail-retail moderen itu bisa mengambil produk kita, karena retail modern juga senang, ucapnya.
Jika produk lokal bisa diserap oleh ritel moderen dan jadi pilihan konsumen, diharapkan adanya peralihan dari penggunaan produk impor.
Jadi dia juga enggak pusing juga kalau sudah dalam negeri produknya bagus, ngapain harus impor, ujar dia..




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4875742/original/093303000_1719401842-20240626-Rupiah_Melemah-ANG_5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4816480/original/079795300_1714383491-fotor-ai-2024042913369.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1377604/original/096138700_1476789163-20161018-Ekspor-impor-RI-melemah-di-bulan-september-Angga-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5160786/original/001755100_1741840350-WhatsApp_Image_2025-03-13_at_10.14.50.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5144914/original/086607600_1740648919-WhatsApp_Image_2025-02-27_at_08.46.35__1_.jpeg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5196554/original/086520400_1745413930-20250423-Perkotaan-ANG_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5002972/original/087019100_1731428239-WhatsApp_Image_2024-11-12_at_22.55.14.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393783/original/089320700_1761611913-Menteri_Keuangan_Purbaya_Yudhi_Sadewa_saat_ditemui_di_kantor_Kementerian_Keuangan__Selasa__28102025_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5394042/original/018682800_1761624164-1000019693.jpg)