Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mendorong pemerintah daerah (pemda) mengoordinasikan pembukaan formasi lewat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga lulusan tidak harus berpindah ke kota besar untuk mendapatkan pengalaman kerja pertama.
Kami menginginkan kesempatan ini merata. Tidak hanya ramai di kota besar,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, seperti dikutip dari Antara, Jumat (28/11/2025).
BACA JUGA:Menaker Pastikan UMP 2026 Diketok Sebelum 31 Desember 2025
BACA JUGA:884 Aduan Masuk ke Lapor Menaker, Soal TKA Ilegal dan Penahanan Ijazah Mendominasi
BACA JUGA:Peserta Magang Nasional Tahap II Mulai Orientasi Senin 24 November 2025
BACA JUGA:Upah Minimum UMP 2026 Batal Diumumkan 21 November Besok, Menaker Bongkar Alasannya
Yassierli juga optimistis terhadap partisipasi perusahaan swasta dalam Program Magang Nasional akan meningkat seiring perkembangan informasi kesempatan magang dan pemetaan kebutuhan tenaga kerja.
Ini bagian dari proses. Calon peserta juga mulai melihat peluangnya, dan perusahaan memiliki pertimbangan masing-masing dalam membuka formasi,” ujar Yassierli saat meninjau pelaksanaan magang di salah satu kantor PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk, Grha BNI Jakarta, Jumat pekan ini.
Posisi magang di BUMN tergolong sangat kompetitif sehingga lulusan mulai melirik peluang di sektor swasta. Pemerintah menilai hal itu mendorong peningkatan partisipasi perusahaan swasta dalam program itu.
Saya mendengar batch 2 itu sudah mulai banyak advice informal. Kalau bisa, kalau Anda cukup yakin pilih (tempat magang) ini, kalau enggak begini,” tutur dia.
Program Magang Nasional adalah kebijakan prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mempersiapkan angkatan kerja melalui pengalaman kerja selama enam bulan di perusahaan.
Skema tersebut dinilai mempercepat proses rekrutmen karena perusahaan dapat menilai kinerja peserta secara langsung.
Hingga akhir November 2025, program tersebut telah menjaring sekitar 80 ribu peserta dalam dua batch dari target 100 ribu peserta hingga akhir 2025, dengan pelaksanaan batch ke-3 dirampungkan dalam waktu dekat sebelum evaluasi menyeluruh dilakukan.
Kami terus memantau pelaksanaannya untuk memastikan manfaatnya optimal bagi peserta dan perusahaan,” kata dia.
/2025/09/28/1258889960.jpg)
/2020/02/13/611530526.jpg)
/2019/06/11/1646707349.jpg)
/2025/06/11/1083351027.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426877/original/067827200_1764319874-Gedung_BPKP-2.jpg)

/2025/10/15/1678182362.jpg)
/2025/10/15/933923880.jpg)
/2025/10/10/27699396.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426164/original/076612100_1764285899-e6d2d9b3-0f0d-4a46-8337-489cf76e1b29.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426167/original/040050700_1764287641-ab359235-7759-458b-81ff-6aaae365985f.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5425974/original/076845600_1764244917-PT_BGMPA.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3285862/original/005473600_1604404968-20201103-pembebasan-tarif-bea-masuk-permudah-umkm-ekspor-produk-ke-AS-ANGGA-4.jpg)