Jakarta – Kematian pengemudi ojek online, Affan Kurniawan yang tertabrak kendaraan taktis Brimob di tengah demonstrasi pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, menjadi pemicu sorotan baru terhadap institusi kepolisian.
Ekonom Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat, menyoroti anggaran Polri yang terus naik. Dalam lima tahun terakhir, anggaran Polri naik signifikan, dari Rp 102,2 triliun pada 2021 menjadi Rp 145,6 triliun pada 2026.
Menurut data Kementerian Keuangan, alokasi anggaran Polri meningkat dari Rp 102,2 triliun pada 2021 menjadi Rp 145,6 triliun untuk 2026, kata Achmad dikutip www.wmhg.org dari keterangannya, Jumat (29/8/2025).
Diketahui, anggaran 2026 diarahkan ke program profesionalisme SDM (Rp 1,2 triliun), penyelidikan (Rp 3,6 triliun), modernisasi alat utama dan sarana prasarana (Rp 52,7 triliun) serta dukungan manajemen yang mencapai Rp 73 triliun.
Bahkan, Polri masih mengajukan tambahan Rp 63,7 triliun untuk tahun depan. Meski demikian, besarnya belanja tidak sebanding dengan peningkatan kualitas pelayanan dan keamanan publik.
Selain itu, Polri meminta tambahan anggaran Rp 63,7 triliun untuk tahun anggaran 2026. Publik mempertanyakan justifikasi tambahan itu karena porsi terbesar adalah belanja barang dan modal area yang rentan korupsi, ujarnya.