Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah 17 poin pada Senin, (5/5/2025). Sejumlah sentimen eksternal dan internal bayangi pergerakan Rupiah awal pekan ini.
Rupiah sempat menguat 40 poin di level 16.455. Namun, penguatan rupiah tersebut sementara dan ditutup turun 17 poin. Berdasarkan data RTI, posisi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.430.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menuturkan, ketidakpastian terus berlanjut atas tarif perdagangan. Hal ini setelah Presiden AS Donald Trump menuturkan pada akhir pekan kalau ia tidak memiliki rencana segera untuk membuka dialog dengan mitranya dan Presiden China Xi Jinping.
Trump mengisyaratkan AS sedang mempersiapkan penandatanganan perjanjian perdagangan dengan beberapa negara, dan bahwa pemerintahannya sedang berdialog dengan Tiongkok.
Namun, kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok merupakan titik ketidakpastian terbesar bagi pasar, terutama setelah keduanya terlibat dalam perang dagang dan pertukaran tarif yang sengit hingga April,” ujar Ibrahim dalam keterangan resmi.
China pada Jumat mengatakan sedang mengevaluasi kemungkinan perundingan perdagangan dengan AS, dengan menyatakandialog apa pun harus didasarkan pada ketulusan dan penghapusan tarif sepihak.
Selain itu, adanya kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, menyusul ancaman dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengancam tindakan lebih lanjut terhadap Iran di mana Houti Yaman telah melakukan serangan mematikan terhadap bandara di Israel.
Di sisi lain, Investor juga melangkah hati-hati menjelang pertemuan kebijakan the Federal Reserve (the Fed) yang dimulai akhir minggu ini. Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah karena para pembuat kebijakan telah mengambil sikap hati-hati untuk menilai dampak tarif Trump terhadap inflasi.
Keputusan itu muncul di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Presiden Trump dan Federal Reserve, karena Presiden terus menekan bank sentral untuk menurunkan suku bunga,” kata dia.