Jakarta Pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta, kurs dolar AS atau rupiah tercatat menguat tipis sebesar 1 poin atau 0,01 persen ke level 16.412 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di 16.413 per dolar AS
Nilai tukar rupiah terus menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap memburuknya kondisi fiskal Negeri Paman Sam. Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa pelemahan kurs dolar AS membuka peluang bagi rupiah untuk menguat lebih lanjut.
“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang masih melemah, tertekan oleh kekhawatiran seputar defisit anggaran Pemerintah AS,” ujar Lukman dikutip dari ANTARA, Rabu (21/5/2025).
Pemicu Kekhawatiran Investor
Salah satu pemicu utama kekhawatiran investor adalah penurunan peringkat utang AS oleh lembaga pemeringkat Moody’s, dari Aaa menjadi Aa1. Penurunan ini dipandang sebagai sinyal memburuknya kondisi fiskal AS yang belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Moody’s menyoroti meningkatnya utang pemerintah dan pembayaran bunga sebagai alasan utama di balik keputusan tersebut.
Kegagalan pemerintah dan Kongres AS dalam membalikkan tren defisit fiskal tahunan yang besar serta kenaikan tajam biaya bunga juga turut memicu tekanan terhadap dolar AS.