Jakarta – PT Pupuk Indonesia Niaga (PI Niaga) akan memasok amonia ke pabrik PT Batuta Kimia Perdana (BKP) pada 2027. Langkah ini diyakini mampu mengurangi impor ammonium nitrat yang dibutuhkan industri Tanah Air.
Direktur Utama PI Niaga, Trudo HD, menyatakan perjanjian pasokan dimulai melaui Nota Kesepahaman (MoU) yang diteken kedua pihak. Amonia sendiri merupakan bahan baku utama ammonium nitrat yang diproduksi BKP.
Kerja sama ini bukan sekadar transaksi jual beli, tetapi juga merupakan sinergi yang terintegrasi dalam ekosistem Pupuk Indonesia Grup. Sumber amonia ini berasal dari PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), salah satu produsen Amonia terbesar di dunia, jelas Trudo HD dalam keterangan resmi, Rabu (5/10/2025).
Hampir ekosistem dalam grup PT Pupuk Indonesia (Persero) juga terlibat. Termasuk pengapalan yang akan dilakukan oleh PT Pupuk Indonesia Logistik. Harapannya, hal ini mampu memperkuat rantai pasok industri salam negeri.
Sementara itu, Direktur Utama BKP, Hendy Roswandy mengatakan pabrik ammonium nitrat yang akan dibangun BKP membutuhkan pasokan ammonia yang berkelanjutan. Jika tidak, maka perlu melakukan impor.
Kebutuhan ammonium nitrat kami mencakup 35 persen dari konsumsi ammonium ntrat nasional. Bila kita tidak memproduksi sendiri, maka terpaksa harus impor. Kemitraan dengan PI Niaga ini memberikan kami kelangsungan pasokan dari sumber terpercaya, tutur Hendy.
Kontrak Gas
Sebelumnya,  PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) resmi menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT Pertamina (Persero) untuk periode kontrak 2022-2028. Kesepakatan ini memastikan kelancaran pasokan gas sebagai bahan baku utama produksi pupuk.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5297312/original/099120200_1753681058-Gemini_Generated_Image_l7vwr5l7vwr5l7vw.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3271750/original/055065600_1603102549-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5049763/original/077678000_1734078506-59b05831-2aa3-4537-bba6-19a1f866a0c3.jpeg)





:strip_icc()/kly-media-production/medias/4089307/original/075313700_1657837181-Harga_Emas_Hari_Ini.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4103061/original/071480700_1658923819-Harga_emas_menguat_tipis-ANGGA_6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4103059/original/076150000_1658923818-Harga_emas_menguat_tipis-ANGGA_4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5229406/original/011619000_1747919437-close-up-busy-businesswoman.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1369943/original/032417700_1476098428-20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2890385/original/036007700_1566535931-20190823-Harga-Emas-Antam-Turun-Rp-4.000-per-Gram5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4282581/original/072799000_1672910732-Imbas_potensi_perlambatan_ekonomi_nilai_rupiah_melemah_terhadap_dollar-ANGGA_1.jpg)