Jakarta – Jalur Gaza kemungkinan akan dilanda kelaparan jika Israel tidak mencabut blokade dan menghentikan operasi militer. Hal ini menjadi peringatan keras yang diungkap oleh pakar keamanan pangan.
Hampir setengah juta warga Palestina menghadapi kemungkinan kelaparan,hingga hidup dalam tingkat kelaparan yang bisa menghancurkan. Sedangkan 1 juta warga lainnya hampir tidak bisa mendapatkan cukup makanan.
Hal ini terungkap dalam temuan Integrated Food Security Phase Classification (IPC) yang merupakan otoritas internasional yang fokus pada tingkat keparahan krisis kelaparan.
Dikutip dari apnews, Selasa (13/5/2025), IPC melihat ada risiko tinggi terjadinya kelaparan total jika keadaan tidak berubah.
Israel telah melarang semua makanan, tempat tinggal, obat-obatan, dan barang lainnya memasuki wilayah Palestina selama 10 minggu terakhir, bahkan saat melakukan gelombang serangan udara dan operasi darat.
Populasi Gaza yang berjumlah sekitar 2,3 juta orang hampir sepenuhnya bergantung pada bantuan luar untuk bertahan hidup, karena operasi militer Israel yang telah berlangsung selama 19 bulan telah menghapus sebagian besar kapasitas untuk memproduksi makanan di dalam wilayah tersebut.
Kementerian Luar Negeri Israel menolak temuan tersebut, dengan mengatakan bahwa perkiraan IPC sebelumnya terbukti tidak berdasar dan bahwa kelompok tersebut meremehkan jumlah bantuan yang masuk ke Gaza selama gencatan senjata awal tahun ini.