Jakarta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk merilis Laporan Keuangan Tahun Buku 2024 (audited) dengan mencatatkan pendapatan sebesar USD954,59 juta atau setara dengan Rp15,42 triliun.
“Walaupun sepanjang tahun 2024 pabrik HSM 1 tidak beroperasi, namun Krakatau Steel di tahun 2024 terus berupaya menjaga kinerja bisnisnya yang ditunjukkan dengan pencapaian pendapatan tersebut serta laba bruto sebesar USD106,94 juta atau setara Rp1,73 triliun, dan mencatatkan EBITDA positif senilai USD6,63 juta atau setara dengan Rp107.17 miliar,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Group, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Muhamad Akbar Djohan dalam keterangan tertulis, Rabu (7/5/2025).
Lebih lanjut Akbar Djohan menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024 Krakatau Steel mampu menjaga arus kas positif yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar USD88,15 juta atau setara Rp1,42 triliun dan total aset per 31 Desember 2024 tercatat senilai USD2,89 miliar atau setara Rp46,77 triliun, naik sebesar 1,59% dibandingkan periode tahun buku 2023.
“Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja Krakatau Steel Group, bahkan dengan adanya berbagai tantangan global saat ini, perseroan telah menerapkan serangkaian strategi dan mengambil langkah-langkah preventif yang dibutuhkan untuk memastikan produksi pabrik Hot Strip Mill (HSM) berjalan sesuai target dan keberlangsungan usaha perseroan tetap terjaga ke depannya,” tegas Akbar Djohan.
Akbar Djohan juga menyampaikan bahwa saat ini Krakatau Steel menghadapi permasalahan masih tingginya beban keuangan yang harus ditanggung sebesar USD153,65 juta atau setara Rp2,48 triliun.