Jakarta Ketua Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA), Prof. Hammam Riza, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat adopsi dan pengembangan kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia.
Dalam gelaran World AI Show 2025, ia menyampaikan Indonesia tengah berada di garis depan transformasi teknologi, khususnya sejak peluncuran Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) pada 2020.
KORIKA, yang selama tiga tahun berturut-turut menjadi pendukung utama World AI Show, memandang AI sebagai fondasi penting menuju Indonesia Emas 2045.
Saat ini, pemerintah bersama pemangku kepentingan sedang menyusun roadmap AI 2030, yang akan merinci strategi nasional untuk menjawab berbagai tantangan, mulai dari etika hingga infrastruktur dan talenta.
“Korika sebagai sebuah perkumpulan yang menghubungkan akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, media dan seluruh stakeholder. Karena AI itu adalah untuk semua dan akan menjadi bagian daripada kehidupan kita ke depan,” ujar Hammam kepada wartawan di tengah acara World AI Show 2025, Selasa (8/7/2025, di JW Marriot Hotel, Jakarta.
Kesiapan SDM
Hammam menambahkan, AI tidak hanya berbicara tentang transformasi digital, tetapi bagaimana Indonesia mempersiapkan sumber daya manusia untuk bisa menjadi inovator-inovator di bidang teknologi AI ini.
Hamman menuturkan soal Roadmap AI 2030 yang dirancang bersama Kementerian Komunikasi dan Digital ini akan diluncurkan pada Agustus mendatang.
Dokumen tersebut disusun berbasis SWOT analysis dan akan menjadi acuan kerja multi-sektor untuk mengembangkan use case AI spesifik di sektor seperti kesehatan, maritim, pertanian, penanggulangan bencana, hingga pembangunan smart city.