Jakarta Industri properti di Indonesia terus menunjukkan geliat pertumbuhan, terutama di kawasan penyangga ibu kota seperti Tangerang. Wilayah ini menjadi incaran banyak investor karena pesatnya pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Dengan urbanisasi yang semakin merata, kebutuhan akan hunian dan ruang usaha menjadi peluang besar bagi pelaku properti. Namun, tantangan tetap ada, mulai dari regulasi, perizinan, hingga persaingan antar pengembang yang makin ketat.
Meski begitu, banyak pelaku industri yang tetap optimis melihat potensi jangka panjang Tangerang sebagai pusat pertumbuhan baru. Perkembangan kawasan seperti BSD, Gading Serpong, hingga Citra Raya menunjukkan adanya pergeseran minat masyarakat dari Jakarta ke pinggiran kota.
Di sinilah peran developer sangat krusial, tidak hanya sebagai pembangun fisik, tetapi juga pembentuk kualitas hidup masyarakat melalui hunian yang dirancang dengan visi jangka panjang.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren properti juga mulai mengarah pada pendekatan yang lebih personal dan inklusif. Banyak pengembang mulai mempertimbangkan faktor-faktor seperti desain humanis, pengelolaan aset jangka panjang, hingga kemudahan akses terhadap layanan keuangan dan pajak properti.
Ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai menuntut lebih dari sekadar bangunan, mereka ingin hunian yang mencerminkan nilai dan gaya hidup.
Fenomena ini membuka jalan bagi pendekatan baru dalam dunia properti, termasuk munculnya tokoh-tokoh perempuan yang mengambil peran penting sebagai pemimpin. Di tengah dominasi pria di sektor konstruksi dan properti, kehadiran wanita sebagai founder atau pengambil keputusan mulai mendapat perhatian.
Salah satu sosok yang menonjol dalam hal ini adalah Veronica Citawati, seorang perempuan yang mendirikan dan memimpin PT Vcrich Global Property dari Tangerang.