Jakarta Kementerian Perindustrian menegaskan pentingnya peran kampus dan mahasiswa dalam mewujudkan transformasi industri hijau yang berkelanjutan dan berdaya saing. Hal ini disampaikan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi.
“Sebagai bagian dari Asta Cita, kita punya tanggung jawab bersama untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing. Salah satu kuncinya adalah transformasi industri hijau, yang tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru, kata Kepala BSKJI Kemenperin dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (16/6/2025).
Menurut Andi, kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan dan inovasi memiliki posisi strategis dalam mendorong perubahan menuju industri yang ramah lingkungan. Mahasiswa disebutnya bukan hanya calon pemimpin masa depan, tetapi juga agen perubahan yang bisa memulai langkah konkret dari sekarang.
Andi juga menyoroti pentingnya kesadaran lingkungan dari aktivitas keseharian di kampus, termasuk penggunaan plastik sekali pakai, pengelolaan sampah elektronik, serta penanganan limbah makanan di kantin. “Jika kita mampu menemukan solusi yang efektif di lingkungan kampus, maka kita bisa menjadikannya model untuk sektor industri secara lebih luas,” ujarnya.
Kemenperin, lanjut Andi, terus mendorong pengembangan ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah sebagai bahan baku, serta memperluas sertifikasi industri hijau untuk meningkatkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan. Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan dunia pendidikan, dinilai krusial untuk menciptakan perubahan nyata.
“Industri hijau bukan hanya tentang pengurangan dampak lingkungan, tetapi juga upaya membangun ekonomi yang inklusif dan kompetitif. Ini sangat sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” tegasnya.