Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji pembangunan proyek bandara di atas air (water aerodrome) untuk pesawat amfibi (seaplane) di dua titik, yakni di Sulawesi Selatan dan Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Direktur Navigasi Penerbangan Kemenhub Syamsu Rizal mengatakan, saat ini sudah ada seaplane yang beroperasi komersial di beberapa wilayah. Semisal yang dijalankan oleh Travira di Nusa Tenggara Barat (NTB), oleh Airfast di Pulau Bawah Kepulauan Riau, dan oleh Mission Aviation Fellowship (MAF) di Merauke, Papua Selatan.
Ke depan, Kemenhub tengah menjajaki studi untuk pembuatan dua bandara di atas air tambahan, yang berlokasi di Misool Selatan, Kabupaten Raja Ampat dan Sulawesi Selatan.
Kita akan membuat dua water aerodrome. Kami melihat ada potensi di wilayah Papua Barat (Daya) dan juga Sulawesi Selatan. Dua-duanya dalam proses studi, kata Syamsu Rizal di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Untuk itu, Kemenhub bakal memadukan dua regulasi yang berada di bawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara dan Ditjen Perhubungan Laut. Dengan harapan, dua pengoperasian baru seaplane tersebut bakal membuka rute di titik-titik lainnya.
Jadi saat ini kami sedang dalam proses studi untuk dua lokasi. Mudah-mudahan akan diselesaikan di tahun ini. Atau paling tidak di dalam proses, dalam waktu rencana pembangunan jangka menengah nasional atau RPJMN 2025-2029, tuturnya.