Jakarta – Masyarakat Indonesia tengah menghadapi kesulitan yang besar baik dari sisi ekonomi hingga politik. Aktivitas ekonomi menurun, kelas menengah terhimpit, banyak orang kehilangan pekerjaan, harga bahan pokok melonjak, dan akses ke layanan dasar terbatas.
Masalah ini diperparah oleh ketidakpastian ekonomi global.
Kekecewaan masyarakat semakin memuncak karena merasa beban yang mereka alami tidak sebanding dengan beban yang ditanggung oleh para elit. Kekecewaan ini mendorong masyarakat dari berbagai elemen turun ke jalan menyampaikan aspirasi.
Namun sayangnya berujung pada korban jiwa.
Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM-FEB UI) Chaikal Nuryakin mengatakan, LPEM-FEB UI memiliki tanggung jawab moral untuk menanggapi situasi ini.
Menurut LPEM-FEB UI, program pemerintah seharusnya tidak hanya dijalankan sebagai kontrak politik, tetapi juga direncanakan secara matang, bertahap, dan transparan, jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (7/9/2025).
Perubahan program yang terlalu cepat tanpa perencanaan memadai membuat kementerian dan lembaga di pusat maupun daerah kesulitan beradaptasi.
Akibatnya, masyarakat sipil dan pelaku ekonomi tidak dilibatkan, sehingga program menjadi kurang berkualitas dan menimbulkan dampak negatif yang tidak terduga, tambah Chaikal.