Jakarta Kapal induk bertenaga nuklir milik Amerika Serikat, USS Nimitz, kembali menjadi sorotan setelah dikerahkan ke kawasan Timur Tengah. Kapal ini merupakan salah satu simbol supremasi angkatan laut AS dan telah menjadi tulang punggung Armada Pasifik selama lebih dari empat dekade.
Menurut laporan dari The Sun, USS Nimitz yang memiliki nilai pembangunan sekitar USD 4,5 miliar, kini memimpin Carrier Strike Group 11 dan membawa kekuatan udara penuh termasuk jet tempur F/A-18 Super Hornets, EA-18G Growlers, hingga F-35C Lightning II, jet siluman generasi kelima yang menjadi andalan tempur Amerika Serikat saat ini.Â
Penempatan kapal induk ini diklaim sebagai bentuk unjuk kekuatan AS di wilayah yang dianggap strategis dan rawan konflik.
USS Nimitz menjadi pusat kekuatan militer laut AS yang sanggup meluncurkan serangan dari laut ke darat kapanpun dibutuhkan, tulis The Sun dalam laporannya, dikutip Minggu (22/6/2025).
USS Nimitz adalah kapal pertama dari kelas Nimitz-class aircraft carriers, yang terdiri dari sepuluh kapal induk bertenaga nuklir. Kapal ini memiliki panjang sekitar 333 meter dan lebar dek penerbangan mencapai 76,8 meter, dengan tinggi total yang setara bangunan 20 lantai dari dasar lambung ke menara komandonya (island). Berat keseluruhan kapal ini saat dalam kondisi penuh muatan mencapai antara 100.000 hingga 104.600 ton.