Jakarta – Kamboja resmi membuka Bandara Internasional Techo, fasilitas sektor transportasi udara baru senilai USD 2 miliar atau atau Rp 33,21 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.605).
Bandara internasional Techo diharapkan menjadi motor penggerak baru bagi sektor pariwisata dan investasi asing di Kamboja. Demikian mengutip laman ABC, Selasa (21/10/2025).
Bandara megah ini berlokasi di Kandal, sekitar 30 kilometer di selatan ibu kota Phnom Penh, dan mulai beroperasi pada September 2025. Dengan tiga landasan pacu, Bandara Internasional Techo menggantikan Bandara Internasional Phnom Penh yang telah berusia hampir 70 tahun dan hanya memiliki satu landasan pacu.
Proyek besar ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Kamboja dan perusahaan swasta Overseas Cambodian Investment Corp (OCIC).
Dalam sambutannya, Perdana Menteri Hun Manet menyebut bandara baru itu sebagai kekuatan pendorong ekonomi nasional yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan investor ke Kamboja, bahkan melampaui masa kejayaan sebelum pandemi COVID-19.
Kami berharap Bandara Techo menjadi simbol kemajuan dan peluang baru bagi Kamboja di mata dunia, ujar Hun Manet.
Kapasitas Meningkat hingga 50 Juta Penumpang
Pada tahap awal, Bandara Internasional Techo mampu menampung hingga 13 juta penumpang per tahun. Namun, kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan menjadi 30 juta pada 2030 dan 50 juta penumpang pada 2050, seiring pertumbuhan sektor pariwisata dan bisnis di kawasan Asia Tenggara.
Pemerintah Kamboja menilai proyek ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan konektivitas dan memperkuat daya saing ekonomi nasional.




:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5387587/original/046631000_1761053245-Menteri_Koordinator_Bidang_Infrastruktur_dan_Pembangunan_Kewilayahan__IPK___Agus_Harimurti_Yudhoyono-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5292909/original/030498400_1753269084-IMG_3773.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392077/original/064818700_1761387812-KA_Purwojaya_anjlok_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5323738/original/036456100_1755830721-1000073740.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5383000/original/098357600_1760612392-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976574/original/043353600_1441279137-harga-emas-6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392215/original/098106500_1761406292-c52c01eb-f08c-4585-ac84-c6d7a9114a51.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3532280/original/085965300_1628161371-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/955118/original/044876300_1439461727-20150813-Mata_Uang_Yuan-Jakarta-02.jpg)