Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf terkait anjloknya rangkaian KA Purwojaya (58F) yang sebelumnya mengalami anjlokan di km 56+1/2 Emplasemen Stasiun Kedunggedeh.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan KAI menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan yang terdampak, baik karena keterlambatan maupun pembatalan perjalanan akibat proses evakuasi dan normalisasi jalur.
BACA JUGA:Cerita Penumpang Pertama Kali Naik LRT Jabodebek dan Alami Mogok
BACA JUGA:Evakuasi Kereta Purwojaya Selesai, Jalur KA Kedunggedeh Bekasi Sudah Dapat Dilalui Normal Dua Arah
BACA JUGA:Daftar Perjalanan Kereta yang Terlambat Akibat KA Purwojaya Anjlok
Kami sangat memahami ketidaknyamanan yang dialami pelanggan. Seluruh jajaran terus bekerja maksimal agar pola operasi dan ketepatan waktu perjalanan kereta api dapat segera normal kembali dengan mengutamakan keselamatan, kata Anne dalam keterangannya, Minggu (26/10/2025).
Adapun dalam rangka normalisasi perjalanan KA, terdapat beberapa perjalanan kereta api yang mengalami pembatalan perjalanan. KAI memastikan pengembalian bea 100% (di luar bea pemesanan) bagi pelanggan yang terdampak, melalui dua cara.
Pertama, melalui loket stasiun atau Contact Center 121: hingga 7 hari setelah tanggal keberangkatan KA. Kedua melalui aplikasi Access by KAI hingga 2 jam sebelum jadwal keberangkatan KA.
KAI memastikan evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk peningkatan keselamatan dan keandalan operasional di masa mendatang. KAI berkomitmen memberikan pelayanan terbaik agar seluruh perjalanan kereta api dapat berjalan lancar, aman, dan tepat waktu.
Kami turut berempati kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan yang terjadi. Alhamdulillah, proses evakuasi dapat diselesaikan dengan selamat dan jalur kini sudah dapat dilalui normal. Terima kasih atas kesabaran dan pengertian seluruh pelanggan selama proses pemulihan berlangsung, jelas Anne.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5288820/original/060254800_1752996312-WhatsApp_Image_2025-07-20_at_12.05.41__1_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5292909/original/030498400_1753269084-IMG_3773.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392077/original/064818700_1761387812-KA_Purwojaya_anjlok_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5323738/original/036456100_1755830721-1000073740.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5383000/original/098357600_1760612392-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976574/original/043353600_1441279137-harga-emas-6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392215/original/098106500_1761406292-c52c01eb-f08c-4585-ac84-c6d7a9114a51.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3532280/original/085965300_1628161371-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/955118/original/044876300_1439461727-20150813-Mata_Uang_Yuan-Jakarta-02.jpg)