Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan potensi besar sektor kelautan dan perikanan Indonesia mencapai 23 hingga 24 juta ton per tahun. Potensi tersebut berasal dari perikanan tangkap sebesar 7,5 juta ton, budidaya 5,5 juta ton, dan rumput laut sekitar 10 juta ton.
Kalau produksi perikanan kita 7,5 juta ton, budidaya 5,5 juta ton, lalu rumput laut 10 juta ton, kira-kira totalnya sekitar 23-24 juta ton,” ujar Sakti dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
BACA JUGA:Menteri KKP: Tanggul Beton Cilincing Berizin Lengkap
BACA JUGA:Anggaran KKP 2026 Naik Drastis Jadi Rp 13 Triliun, Fokus Kampung Nelayan
Ekspor Masih Terbatas di Lima Komoditas Utama
Trenggono menyebut, meski produksi hasil laut tinggi, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional masih tergolong kecil. Nilai ekspor produk perikanan Indonesia tercatat rata-rata USD 5,5 miliar per tahun, dengan komoditas utama berupa udang, tuna-cakalang, sotong, gurita, dan rumput laut.
Itu kontribusi untuk pertumbuhan masih kecil, ya ini sebetulnya pertanyaan besar karena kalau kita lihat dari ekspor, ekspor kita itu rata-rata di USD 5,5 miliar, dan itu didominasi oleh udang, lalu kemudian tuna cakalang, sotong, gurita, dan kemudian rumput laut, ini adalah lima komoditi yang menjadi andalan ekspor kita, ia menambahkan.
Ia menilai potensi besar sektor ini belum tergarap maksimal. Untuk itu, KKP menaruh fokus pada pengembangan budidaya sebagai strategi peningkatan produksi yang lebih terukur dan berkelanjutan.
Kuncinya adalah bagaimana kita bisa mampu mengembangkan budidaya, karena membudidaya itu kita bisa teridentifikasi kira-kira jenis ikan mulai dari bayi sampai dia bisa dikonsumsi, khususnya sehat, ingredientnya sehat, dan seterusnya ujarnya.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5390085/original/066210000_1761223435-Menteri_Keuangan_Purbaya_Yudhi_Sadewa-1.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/4473781/original/039018600_1687249156-SEC_.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5447493/original/035341900_1765957483-IMG-20251217-WA0009.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427287/original/007622500_1764345082-Gubernur_Bank_Indonesia_Perry_Warjiyo.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3000972/original/026902200_1576748930-20191219-BI-Pertahankan-Suku-Bunga-Acuan-di-5-Persen-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5303845/original/091163900_1754130203-Gemini_Generated_Image_4fgq6p4fgq6p4fgq.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4983415/original/005222400_1730112240-fotor-ai-20241028174255.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2758723/original/074430400_1553243544-FBI.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)