Jakarta Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia bukan sekadar pasar teknologi, melainkan bagian dari rantai pasok global dalam industri baterai kendaraan listrik (EV).
Ia menilai langkah hilirisasi sumber daya alam menjadi fondasi strategis untuk masa depan ekonomi Indonesia. Hal ini disampaikan dalam forum Bloomberg New Economy 2025.
BACA JUGA:Bloomberg Sejajarkan Jokowi dengan Bill Clinton dan Jacques Chirac, Kenapa?
BACA JUGA:Jokowi di Forum Bloomberg Singapura: Unicorn Bakal Lahir dari Asia Tenggara, Bukan Lagi Silicon Valley
BACA JUGA:Jokowi di Forum Bloomberg Singapura: QRIS Dipakai hingga Pedagang Kaki Lima di Desa
Menurut Jokowi, posisi Indonesia di industri baterai EV bukan hanya terkait investasi maupun nilai tambah ekonomi saat ini, tetapi juga pembangunan pondasi jangka panjang untuk daya saing negara di era teknologi baru.
“Indonesia adalah bagian dari rantai pasok global baterai kendaraan listrik. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi membangun fondasi masa depan yang kuat,” ujarnya dalam pidatonya pada acara Bloomberg New Economy 2025, Jumat (21/11/2025).
Ia menegaskan upaya hilirisasi mineral, pemanfaatan data, serta pengembangan teknologi bertujuan memperkuat kapasitas industri nasional agar dapat berperan dalam ekosistem ekonomi cerdas dunia.
“Kita sedang belajar menggunakan data, teknologi, dan sumber daya melalui hilirisasi dan sektor baterai kendaraan listrik sebagai langkah menuju ekonomi cerdas,” tuturnya.
Jokowi menyampaikan pertumbuhan sektor ini akan berjalan berdampingan dengan penguatan sumber daya manusia dan inovasi teknologi, bukan sekadar ekspor bahan mentah.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5403174/original/072043200_1762319579-unnamed_-_2025-11-05T120325.008.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5458328/original/071972500_1767077571-BBM_Aceh.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3975025/original/099793100_1648205102-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5458155/original/092863000_1767072029-WhatsApp_Image_2025-12-30_at_09.24.45.jpeg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5457831/original/061087900_1767059706-04b2abd5-8e52-4017-9f04-51667654d0cd.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3181747/original/031242800_1594892569-20200716-Rupiah-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3545720/original/056823400_1629425275-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2849793/original/011745700_1562754395-20190710-Rupiah-Stagnan-Terhadap-Dolar-AS6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2890385/original/036007700_1566535931-20190823-Harga-Emas-Antam-Turun-Rp-4.000-per-Gram5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2375574/original/030742400_1538739776-20181005-Emas-Antam-5.jpg)