Jakarta Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Asia Tenggara berpotensi menjadi pusat kelahiran unicorn teknologi baru dalam ekonomi global. Ia menegaskan bahwa kawasan ini bukan lagi sekadar pasar, melainkan kekuatan ekonomi digital yang terus tumbuh.
Menurut Jokowi, percepatan transformasi digital dan meningkatnya akses teknologi telah mendorong anak muda di kawasan untuk melahirkan inovasi dan membangun startup skala besar.
BACA JUGA:Jokowi Pamer Indonesia Masuk Rantai Pasok Global Baterai Kendaraan Listrik
BACA JUGA:Bloomberg Sejajarkan Jokowi dengan Bill Clinton dan Jacques Chirac, Kenapa?
BACA JUGA:Jokowi di Forum Bloomberg Singapura: QRIS Dipakai hingga Pedagang Kaki Lima di Desa
BACA JUGA:Jokowi Pamer Indonesia Investasi Besar-besaran Infrastruktur Fisik dan Digital di Ajang Bloomberg Singapura
“Asia Tenggara bukan lagi hanya pasar. Asia Tenggara sedang menjadi kekuatan global,” ujarnya dalam pidatonya pada acara Bloomberg New Economy 2025, di Singapura, Jumat (21/11/2025)
Jokowi menambahkan potensi kemunculan unicorn baru kini tidak hanya terkonsentrasi di pusat teknologi seperti Silicon Valley atau Shenzhen. Ia menyebut kota-kota besar di ASEAN akan memainkan peran penting dalam peta inovasi global.
“Unicorn berikutnya mungkin tidak datang dari Silicon Valley atau Shenzhen, tetapi dari Jakarta, Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur, Manila, atau Hanoi,” tambahnya.
Pertumbuhan ekonomi digital di kawasan disebut tidak hanya didorong teknologi, melainkan juga kesiapan masyarakat dan UMKM yang beradaptasi melalui platform online dan sistem pembayaran digital.
/2025/08/04/1162121627.jpg)
/2024/12/12/1012949096.jpg)
/2017/07/20/1777838870.jpg)
/2025/07/14/1666604850.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5418304/original/024626800_1763614522-WhatsApp_Image_2025-11-20_at_11.19.04_9111afde.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/4202486/original/028430200_1666664504-FOTO.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417956/original/039451200_1763554576-WhatsApp_Image_2025-11-19_at_18.53.00_e5ba2794.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5327491/original/010415200_1756182305-1.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5419677/original/081451300_1763706742-WhatsApp_Image_2025-11-21_at_12.16.50_03a1339f.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5405695/original/067707400_1762495746-1000146370.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5306496/original/094482900_1754396344-1__7_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5419219/original/093642900_1763646054-opening.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4282582/original/062080800_1672910733-Imbas_potensi_perlambatan_ekonomi_nilai_rupiah_melemah_terhadap_dollar-ANGGA_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4725103/original/023220700_1706081925-20240124-Rumah-Subsidi-KPR-BTN-Naik-Imam-3.jpg)