Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau dikenal sebagai Danantara diperkirakan mengantongi aset kekayaan senilai USD 1 triliun atau setara Rp 16.850 triliun dalam waktu dekat.
Mungkin sebentar lagi kekayaan Danantara akan tembus USD 1 triliun kata Presiden RI Prabowo Subianto di JCC Senayan, Jakarta, dikutip Selasa (29/4/2025).
Prabowo Subianto mengungkapkan ia ingin kehadiran Danantara dapat menyaingi lembaga serupa milik Singapura yang dinamai Temasek hingga Khazanah milik Malaysia.
Melansir Channel News Asia, pada 2024 Temasek Holdings melaporkan peningkatan portofolio atau aset bersih sebesar 7 miliar Dolar Singapura (setara Rp89,5 triliun), dengan imbal hasil investasi dari AS dan India memberikan dorongan.
Peningkatan tersebut menjadikan total portofolio bersih Temasek sebesar 389 miliar Dolar Singapura (Rp4,9 kuadriliun) per 31 Maret 2024, atau naik dari 382 miliar Dolar Singapura (Rp4,8 kuadriliun) pada 2023 menurut tinjauan tahunan terbarunya yang dirilis pada 9 Juli 2024.
Adapun Khazanah Nasional Berhad yang juga mencatat kenaikan aset bersih hingga 22,17% menjadi 103,6 miliar Ringgit atau Rp401 triliun, dengan portofolio investasinya memperoleh laba tahunan terbaik sebesar 24,6% berdasarkan basis waktu tertimbang, ukuran tingkat pertumbuhan gabungan yang memperhitungkan dampak arus kas masuk atau keluar dari portofolio, demikian seperti dikutip dari Asia Asset Management.
Dengan pembangunan dan operasinya yang sudah menempuh puluhan tahun, berikut adalah sekilas tentang sejarah berdirinya dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) asal Singapura dan Malaysia, yakni Temasek dan Khazanah.