Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, menyampaikan keyakinannya Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 akan menjadi momentum penting untuk membangkitkan kembali gairah belanja masyarakat.
Dia menuturkan, fenomena Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya) memang sedang marak, namun tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Alphonzus menegaskan Rojali dan Rohana bukanlah hal baru di dunia ritel. Kehadiran pengunjung yang hanya melihat-lihat atau bertanya tanpa membeli, merupakan bagian alami dari perubahan fungsi pusat perbelanjaan.
Jadi, Rojali itu bukan sesuatu yang baru begitu. Hanya saja memang intensitasnya kadang turun, kadang naik begitu. Tergantung faktor-faktor yang mempengaruhi, kata Alphonzus dalam konferensi pers ISF 2025, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Namun demikian, Alphonzus mengakui bahwa intensitas Rojali dan Rohana meningkat pada periode low season. Tahun ini, periode tersebut bahkan diperpanjang hingga 2,5 bulan akibat Ramadan dan Idul Fitri yang datang lebih awal, ditambah dengan libur sekolah. Hal ini menyebabkan pusat belanja lebih ramai oleh pengunjung pasif.
Jadi, itulah juga yang membuat Rojali dan Rohana bertambah. Karena low seasonnya bertambah kurang lebih 2,5 bulan. Nah, libur sekolah kan sudah selesai di pertengahan Juli kemarin, ujarnya.
Melihat kondisi ini, APPBI menaruh harapan besar pada penyelenggaraan ISF 2025. Event ini diyakini bisa mengubah pengunjung pasif menjadi konsumen aktif, sekaligus mengembalikan ritme belanja yang lebih sehat di pusat-pusat perbelanjaan seluruh Indonesia.